Hanya Orang Perbatasan yang Mengetahui Pos Lintas Batas yang Satu Ini

orang perbatasan, orang batas, perbatasan Kalbar-sarawak, perbatasan Indonesia-malaysia, pos lintas batas, PLBN Jagoi Babang, PLBN Entikong, PLBN Aruk

Batas yang hanya diketahui orang perbatasan
Tina Lie: batas yang hanya diketahui orang perbatasan. 

Pos Lintas Batas Negara atau PLBN di Kalimantan Barat yang terkenal dan terbagus yaitu, PLBN Aruk, PLBN Badau, PLBN Jagoi Babang, dan PLBN Entikong. Empat PLBN itu sangat megah, sebagai warga Indonesia memang wajib bangga. Namun, tidak luput, jika ada yang megah ada pula yang sepi. Selalu ada batas-batas negara yang tidak banyak orang ketahui. 

Waktu saya berkunjung dengan teman-teman Komunitas Bumi Menulis di Desa Segumon, kami baru tahu ternyata desa ini berbatasan langsung dengan Sarawak-Malaysia, daerah Sarawak yang berbatasan langsung itu bernama Kampung Mongkos. 

Setelah kegiatan, bukan hanya saya, tapi teman-teman yang lain juga penasaran dengan Pos Lintas Negara itu. Kami menyempatkan diri untuk pergi ke batas negara itu. Pikiran saya, PLBN di ujung desa ini pasti sangat ramai, karena kendaraan yang hilir mudik dari tadi. Beberapa tantara yang mengikuti kegiatan kami pun mengatakan kalau di Pos Lintas Batas itu mirip seperti di PLBN Entikong. Artinya, lengkap dengan fasilitas perbatasan. Baca: https://www.bordernews.id/2023/02/utang-negara-pada-perbatasan-cuitan-dan.html

Saya semakin penasaran, kalau mirip seperti PLBN Entikong saya tidak jauh-jauhlah ke Malaysia lewat Entikong, dari Desa Segumon saja lebih dekat dengan daerah saya. 

Border Kalbar-Sarawak, Malaysia Timur
Tina Lie di Border Kalbar-Sarawak, Malaysia Timur

Perjalanan dimulai dari Pos Tentara, kami menggunakan sepeda motor, karena jalannya kecil hanya bisa menggunakan motor saja. Kira-kira 10-15 menit perjalanan tanah kuning dan bebatuan yang kami lewati menuju Pos Lintas Batas Desa Segumon itu.
 

Sampai di sana, ternyata semuanya di luar ekspetasi saya dan teman-teman. Jauh seperti PLBN Entikong. Tidak ada bangunan apa pun. Tidak ada mobil parkir, tidak ada gedung, yang terlihat hanya rumput tinggi, pohon-pohon besar di sekeliling, hanya ada satu khas yang mengisyaratkan kalau itu adalah batas negeri, yaitu palang sebagai batas antara Indonesia dan Malaysia. 

Palang itu kusam, bahkan sebenarnya tidak layak disebut perbatasan, seperti palang kereta api di Jawa namun tidak panjang dan tidak bisa dinaik turunkan. Samping kanan menuju ke Sarawak, terlihat tulisan Sempadan-Malaysia, yang artinya melangkah saja dari palang bercat merah-putih kusam itu, saya sudah berada di Malaysia. 

Saya yakin, tidak semua orang tahu batas negara yang satu ini. Sebut sajalah ini jalan tikus, karena kecil dan rumput yang tinggi-tinggi. Jujur saja, seperti tidak dipelihara. Masuk melalui jalan ini pun mudah, tidak perlu menggunakan paspor hanya membutuhkan KTP Indonesia saja jika mau memasuki kampung Mongkos itu. 

Begitu mudahnya jalan-jalan ke luar negeri. Batas-batas kecil tidak terlalu diperhatikan pemerintah, mungkin karena tidak menjadi tempat utama aktivitas antara negara, namun perbatasan seperti ini tetap harus dijaga keamanannya, dengan selalu siap sedianya para tentara untuk  membela tanah perbatasan.

             

             

LihatTutupKomentar
Cancel