Jessica Alba Perempuan Iban di Film The Sleeping Dictionary

Jessica Alba, Kumang, Iban, Sarawak, perempuan Iban, Film , Sleeping Dictionary

 

Bajik baka Kumang - cantik bagai Kumang. Jessica Alba representasi Kumang, sang mahadewi orang Iban.

BORDER NEWS : Jessica Alba. Pesohor dunia bintang film Holywood itu perempuan Iban?  

Ya, Anda tidak salah membaca. Tidak perlu mengucek-ucek mata. Benar adanya. Tapi itu terjadi dalam adegan film.

Memang pas sekali! Saya bertanya kepada tetua, termasuk Bandi anak Ragae (Apai Janggut) kira-kira seperti apa sosok Kumang. Apai melukiskannya dengan kata-kata.

Ilustrasi yang diperankan Jessica Alba. Ia sebagai indu dara Iban dalam film the The Sleeping Dictionary. Sepertinya sosok yang cocok untuk peristiwa Kumang “membuang” anaknya ke hutan yang lahir tidak serupa manusia karena kompunan asam mempelam.

Adegan Kumang membuang anaknya.

Sementara suaminya, Keling dan Laja yang bertugas mencari buah idamannya karena "nyera" (ngidam) itu tersesat di hutan berangan. 

Telah sembilan kali bulan purnama keduanya ditawan Janung Sabung dan dikurung dalam kandang yang dibuat seperti kandang babi.

Tapi kisah belum tamat. Itu adalah shock yang membuat Pembaca terus ingin mengikuti.

Di Sarawak, Malaysia. Di mana mayoritas etnisnya adalah orang Iban (900.000 jiwa menurut data sumber dari Jabatan Ketua Menteri tentang data etnik utama di Sarawak). 

Untuk memuaskan keinginan penonton maka Jessica Alba diputuskan menjadi pemain utama film “The Sleeping Dictionary”, film drama romantis Amerika yang ditulis Guy Jenkin dan dibintangi Hugh Dancy dan settingnya di negeri Rajah Putih. Orang membayangkan, demikianlah gambaran bala indu dara Iban.

Dan memang, saya jalan-jalan bertemu anak-anak Dayak zaman sekarang. Tinggi semampai. Cantik dan tampan. Zaman saya kecil, kalau ada orang Dayak cantik, keluarlah peribahasa, “Bagei mok dayokng Cina” (cantik kayak anak Cina). Kini berubah: cantik kayak orang Dayak!

Dalam buku Kerajaan Buah Main Keling Kumang (2018), halaman 167, berdasarkan riset dan wawancara, saya menukilkan bahwa: Kumang tinggal di rumah sepan, dipingit (umbung), tidak keluar rumah hingga haid pertama. Jadi, sekitar 13 tahun umurnya baru indu bajik itu keluar rumah.

Tak seorang pun wanita secantik dan seanggun Kumang di muka bumi ini. Tinggi besarnya berbanding sempurna. Keindahan tercetak dalam raga yang dibungkus kulit kuning langsat. Bola matanya hitam kebiruan, dengan lekuk-lekuk pinggul dan dada yang membuat setiap mata pria tak akan lekang memandang. Karena itu, di kalangan Ibanik, ada ungkapan, “Bajik baka Kumang.”

Suatu ketika. Orang mau bikin film di Malaysia. Lalu mencari-cari siapa gerangan pelakon yang bisa memerankan sosok Kumang yang paling pas. Setelah sekian lama memburu, tidak bertemu juga. Pada akhirnya, didapat seseorang dari negeri di ujung bumi. Dia bintang film Hollywood, Jessica Alba. Memerankan Kumang dalam film The Sleeping Dictionary berdurasi 1 jam dan 49 menit yang dirilis tahun 2003, namun kulitnya terlalu putih. 

Baca Orang Perbatasan Pasti Tahu Makanan Lezat Yang Satu Ini!

Alba diakui mendekati, tetapi tidak bisa benar-benar menyerupai Kumang. Meski demikian, orang bisa membayangkan kecantikan Kumang dari sosok sekaligus keindahan seorang Alba. Perhatikan saja saksama posturnya. Juga kemolekan tubuh dan indah parasnya yang memancarkan pesona magis ketimuran.

Di kantor sentral CU Keling Kumang, Sintang, Kalimantan Barat. Di luar pojok kanan pintu masuk utama. Terpampang lukisan di dinding di mana divisualkan Keling dan Kumang. Kaki Kumang dilukiskan jenjang, memeluk seekor kucing. Merupakan sketsa yang dikisahkan seseorang yang pernah bertemu dengannya dalam sebuah penampakan di Tapang Sambas.

Jesica dan orang Iban sungguhan sebelum akting.

Penampakan Kumang ini diceritakan kepada Munaldus, orang yang pertama menggagas agar CU ini diberi nama sepasang Rama dan Sinta orang Ibanik. Seorang pemahat telah mengalihkan penampakan itu dalam lukisan-dinding, mendekati, tapi belum benar-benar menyerupai.

Apai Janggut, seorang tuai rumah Sungai Utik. Yang merupakan keturunan Keling Kumang generasi ke-7. Menggambarkan bahwa sosok Kumang "sedang-sedang saja". Ia tidak kurus, tidak pula gemuk. Tidak terlalu tinggi, bukan juga pendek. Tidak terlampau putih kulitnya, namun bukan legam juga," katanya. 

"Pokoknya, Kumang itu kombinasi segala kecantikan. Keindahan perempuan. Dan semua pesona magis wanita, ada padanya,"  lelaki pemilik tato bunga terong di bahu itu menggambakan Kumang.

Baca Malaysia - Indonesia : Pigi Tengok Dan Berpusing-Pusing

Tak syak lagi. Kumang adalah citraan akan kesempurnaan perempuan. Sedemikian rupa, sehingga segala yang indah ada padanya. Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Begitu Bandi Anak Ragae, pesaling apai menggambarkan. "Saya pun tidak bisa tuntas menjelaskan sosok Kumang," cetusnya.

Daniel Banai, yang sangat mafhum ensera maupun Buah Kana dari inai dan inik-nya juga menyatakan hal senada dengan Bandi. Ia mengimbuhi keterangan bahwa rambut Kumang legam bagai mayang terurai. Sudah itu, harum lagi aroma baunya melebihi bunga tanjung.

Novel-sejarah Keling Kumang.


 "Itu karena waktu mandi di penai, Kumang membersihkan (shampoo) rambutnya dengan bunga tepus. Selain harum, juga lembut sehingga gampang terurai," terang Banai.

Bagaimana legenda dewa dan dewi Iban, Keling dan Kumang. Yang untuk gampangnya disebut sebagai Rama dan Shinta-nya orang Iban ini?

Silakan baca lengkap kisahnya dalam Novel-sejarah Keling Kumang ini.*)

LihatTutupKomentar
Cancel