Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi Usaha Rakyat 2023: Inovasi atau Mati

Inkur, CU, Keling Kumang, ekonomi, pemberdayaan

Inkur: Inovasi atau mati. Mengasah dan menajamkan Kecerdasan Finansial.

R. Musa Narang
Kontributor BORDER NEWs

Inovasi. Atau mati.

Hanya ada dua pilihan saja. Itu saripati Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi Usaha Rakyat (Inkur) 2023 di Jakarta. Perhelatan itu diadakan pada 9-10 Mei 2023.

Induk Koperasi Usaha Rakyat (Inkur) atau INKUR Federation yang saat ini dinakodai oleh Yohanes De Deo sebagai Ketua Pengurus dan Suroto Ph sebagai Chief Executive Officer (CEO,) melaksanakan agenda wajib tahunan atau Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang dilaksanakan di Hotel Orchards Industri,Jakrta. RAT ini seyogyanya dihadiri oleh utusan 22 Koperasi Sektor Riel Primer yang menjadi anggotanya, sayangnya menurut Daniel, Ketua Keling Kumang Union yang menjadi peserta, tidak semua anggota mengirim utusan

Hari pertama, Rapat Anggota Tahunan ini, diawali dengan Loka Karya Nasional atau “Open Forum dan Seminar” dengan tema :”Membangun kreatifitas dan Inovasi Memperkuat Organisasi”. Setelah Upacara Pembukaan, sesi pertama kegiatan diisi dengan presentasi Prof.Dr. Yudi Latief,MA,.Ph.D, seorang Cendikiawan Muslim lulusan Australia dan mantan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila(BPIP) yang memberikan pencerahan wawasan kebangsaan dengan tema,” Diskusi Kebangsaan tentang Demokrasi Ekonomi”. Diharapkan wawasan kebangsaan para peserta tercerahkan, dalam hubungannya sebagai pelaku ekonomi kerakyatan.

Pada sesi kedua, panitia membentangkan tema : “Membangun produk /jasa lokal dan jaringan bisnis” dengan menampilkan 3 pembicara dari kaum milenial terdidik, yang sekaligus juga entrepereneur (pengusaha) muda lulusan mancanegara dalam bentuk diskusi panel yang dipandu oleh deputi INKUR, yang juga GM Puskhat, Primus S.Lase,MM. Sesi ini, diharapkan dapat mengupas tuntas dan menjawab tantangan-tantangan yang menghadang tentang bagaimana mengelola sebuah usaha koperasi sektor riel sehingga sukses memenuhi harapan para pendiri dan pengelolanya. 

Tiga pembicara ini adalah Yohana Tamara Yunisa (owner Kalara Borneo, alumna dari UK), Hanna Keraf (owner Du Anyam, alumna dari Jepang),  Maria Magdalena Singalingging (owner Nusa Academy) alumna UK. Ketiganya sepakat bahwa dalam menjalankan usaha, termasuk usaha Koperasi Sektor Riel (KSR) maka unsur kreatifitas atau Inovasi menjadi unsur vital yang harus dimiliki pengelola KSR dalam menentukan keberhasilan usaha. Lebih tegas mereka katakan, INOVASI atau MATI.

10 Mei 2023, agenda utamanya adalah Rapat Anggota Tahunan (RAT) di mana pengurus dan pengawas Inkur melakukan pertanggungjawaban terhadap kinerja lembaga INKUR selama Tahun Buku 2022

Berdasarkan laporan CB Insight tentang post mortem start up, “ 9 dari 10 pengusaha pemula (start up) gagal dalam mewujudkan impian usahanya”, dengan kata lain, tingkat keberhasilannya hanya berkisar 5 - 10 %. Bila dibalik, mengapa 90 % usaha awal mengalam kegagalan?

Menurut sumber yang sama, setidaknya ada 9 sebab yang menyebabkan usaha yang telah dibangun dengan susah payah mengalami kegagalan, yaitu :1) kurangnya permintaan pasar, 2) kurangnya uang atau modal, 3) tim yang tidak ideal /tepat, 4) kompetisi atau persaingan, 5) harga (mampu menghasilkan margin), 6) Produk yang tidak menjawab kebutuhan pasar, 7) kurangnya model bisnis, 8) strategi pemasaran yang buruk, 9) mengabaikan pelanggan.

Selanjutnya dalam sesi ketiga, kembali dilakukan diskusi panel yang dimoderatori oleh Drs Yulianus Gumpol, Ketua CU.Semandang Jaya dengan menampilkan 3 panelis, yaitu : Hilarius Gimawan (Manager KSR Keling Kumang Union dari CU Keling Kumang), Aloysius Radiman (Manager KSR Bina Tapang Mandiri, dari CU Tri Tapang Kasih, Sejiram) dan Miluanus (Manager KSR Tarigas Usaha Bersama, dari CU Mura Copa, Balai Karangan). 

Ketiganya memaparkan tentang sharing dan studi kasus pengelolaan Koperasi Sektor Riel di tempatnya masing- masing. Pengalaman berharga, lebih-lebih pengalaman merugi dan gagal dalam usaha KRSnya diharapkan dapat menjadi bekal mereka mengelola Usaha KSR masing- masing ke depan, sehingga mereka mampu memetik banyak manfaat dan keuntungan, sehingga sukses menjalankan usahanya, yang pada akhirnya dapat dipertanggungjawabkan kepada para anggota KSR yang memberi amanah dan kepercayaan kepada mereka.

Untuk diketahui bahwa INKUR adalah organisasi yang memayungi Gerakan Koperasi Sektor Riel yang bergerak di sektor retail, jasa dan sektor produksi di seluruh Indonesia. Gerakan ini digagas oleh Robby Tulus, salah satu “Faounding Fathers” atau pendiri Induk Koerasi Kredit (Credit Union) Indonesia yang sekarang bermukim di Canada, tetapi masih rutin bolak balik ke Indonesia karena kepeduliannya terhadap Gerakan Koperasi di Indonesia. KSR pertama kali dirintis dan didirikan di Kalimantan Barat pada tahun 2013. 

Spin off Itu Perlu
Siapa, atau lembaga mana, yang tidak berubah dan berinovasi; akan dlindas oleh perubahan itu sendiri. Maka koperasi, termasuk di dalamnya Credit Union, perlu berubah dan berinovasi.

Utusan dari CU Keling Kumang.
Pada saat ini Koperasi Sekunder Credit Union, Puskhat yang berkedudukan di Pontianak dan beranggotakan 7 Credit Union Primer (CU Keling Kumang, CU Tri Tapang Kasih, CU Nyai Anta, CU Banuri Harapan Kita, CU Mura Kopa, CU Semandang Jaya dan CU Pancur Solidaritas) berfokus menginisiasi pengembangan Koperasi Sektor Riel ini dengan mengembangkan Konsep Spin off atau pemekaran Koperasi Kredit atau Credit unionnya dengan membentuk 1 (satu) atau lebih Koperasi Sektor Riel (KSR). 

CU Keling Kumang misalnya, memiliki 3 KSR masing- masing Koperasi Konsumen (Keling Kumang Union), Koperasi Produsen (Keling Kumang Agrotani) dan Koperasi Jasa (Keling Kumang Tampun Juah) yang antara lain mengelola Hotel Ladja di Sintang, Keling Kumang Language Centre, termasuk secara Kerjasama Operasi (KSO) mengelola jasa Destinasi Wisata dan Jasa bidang Pendidikan (Asrama, SMK dan Institut Teknologi Keling Kumang.

Menurut CEO INKUR Federation, Suroto PH, INKUR adalah lembaga Federasi Nasional, saat ini lembaga yang dipimpinya telah bergabung dengan lembaga Koperasi Tingkat Dunia, International Cooperative Alliance (ICA), dimana jaringan Credit Union tingkat dunia, World Confederation Of Credit Union (WOCCU) menjadi anggota nya.

Pada sesi keempat atau sesi sore hari pertama ini, selama 90 menit, dilaksanakan kegiatan “Soft Launching “Search Engine Marketing” (SEM) INKUR, yang dipandu oleh CEO Inkur, Suroto PH, dengan harapan aplikasi ini dapat memudahkan anggota INKUR dan pihak terkait dalam mengakses hal- hal yang berkaitan dengan usaha Federasi INKUR.

Akuntabilitas dan Tranparansi OK
Pada hari kedua, 10 Mei 2023, agenda utamanya adalah Rapat Anggota Tahunan (RAT) di mana pengurus dan pengawas Inkur melakukan pertanggungjawaban terhadap kinerja lembaga INKUR selama Tahun Buku 2022

Diharapkan kinerjanya mampu memenuhi harapan semua anggota dan ke depannya lebih banyak lagi anggota KSR baru yang berminat bergabung. Setelah RAT berakhir pada pk.12.00 siang, maka pada sore harinya para peserta dijadualkan melakukan “refreshing” dan juga “shopping”, termasuk “cuci mata” di Block M dan Taman Impian Jaya Ancol. Sukses INKUR. *)

 

 

 

 


LihatTutupKomentar
Cancel