Indra, Warkop Top di Tarakan

Indra, Tarakan, Warkop Indra

 

Warkop Indra, Tarakan: Bukan hanya pria punya selera.

Tarakan - Tawau, Malaysia itu jaraknya hanya "sepelempar batu". Selain pesawat udara, ada perjalanan melalui laut yang menghubungkan dua kota penting antar-bangsa ini. Yakni Indomaya Express. Sedemikian rupa, sehingga Tarakan bukan asing bagi orang Malaysia.

"Kami biasa ngopi di situ," kata seorang kawan dari Malaysia. Ketika saya cerita mengenai kenikmatan, sekaligus keunikan Wakrop Indra.

Jika ke Tarakan, suatu kota-pulau di wilayah Kalimantan Utara. Anda belum ke Warkop "Indra". Minum kopi/ kopi susu. Atau makan bakpao dan menyantap bubur ikan di sini. Belum sah!

Ini bukan promosi. Tetapi memberitahu saja. Saya minum kopi, dan makan bakpao/ bubur ikan di sini merasa lidah ini tak ada bosannya. Hanya saja, perut yang mengatakan: sudah penuh.

Tarakan, yang dikenal sebagai "Little Singapore Borneo" itu, sungguh the best teacher. Setidaknya, for me. Betapa tidak!

Beberapa kali ke Tarakan, saya tak pernah alpa mampir di Warkop "INDRA". Kali pertama, diajak Prof. Dr. Adri Paton dan Dr. Willy Midel Yoseph. Oktober tahun 2019, sejauh ingatan saya yang pendek ini. Yang kedua, diajak Norhayati Andris, tahun 2020. Ketiga.... malu dong diajak melulu. Seperti syair lagu: jangan sampai 3 kali. Kali ini dari kantong sendiri. 

Di mana lokusnya? Kasih tahu, gak ya? Gak aja, ya! Nanti dikira agen iklan.

Panahkan saja mata Anda ke arah plang. Papan nama di atas kepala saya. Pada bagian atas ujung jempol. Tertera di situ lokus jalannya, di mana? Clue-nya: tak jauh dari pelabuhan, Tarakan.

"Tak asi," (belum sah) kata orang Pontianak, jika ke Tarakan tidak menikmati citarasa, sekaligus nuansa, serta kuliner di kota minyak.

Saya bukan hanya menikmati. Juga riset. Hingga ke dalam-dalam.

Setelah masuk hingga isi perut, wawancara pemilik dan pengelolanya. Bahwa hasil JUALAN KOPI tidak lebih banyak dari HASIL JUALAN BUBUR IKAN, BUBUR AYAM, dan.... yang terkenal BAKPAO.

Masuk melihat "rahasia dapur" Warkop Indra.

Apa sebab, bisnis keluarga ini, bisa berkanjang hingga 3 generasi?

Apa yang menjadi kunci-rahasianya?

Saya masuk sampai ke dapur. Rahasia, sebenarnya. Tapi, asal tahu. Tak setiap orang diperkenankan menginjakkan kaki di sini. Apalagi mengamati saksama apa yang menjadi isi perut, rahasia dapur.

Saya lalu mafhum. Tentang branding, dalam marketing.

Branding adalah proses di mana suatu bisnis membuat dirinya dikenal publik. Penciri utama, yang disebut single minded, yang membedakan dirinya dari pesaing. Pencitraan merek, biasanya mencakup: frasa, desain, atau ide yang membuatnya mudah dikenali oleh publik.

Warkop Indra, misalnya. Ia dikenal sebagai warkop terbaik di Tarakan. Tak guna promosi dan iklan. Sebab promosi dan iklan itu dari mulut ke telinga.

Siapa pun, yang pernah datang dan mengecap nikmatinya menu-gizi di Warkop Indra. Tanpa diminta, langsung promosi dan iklan. Seperti saya!

Saya haikul yakin. Setelah masuk hingga isi perut, wawancara pemilik dan pengelolanya. Bahwa hasil JUALAN KOPI tidak lebih banyak dari HASIL JUALAN BUBUR IKAN, BUBUR AYAM, dan.... yang terkenal BAKPAO.

Apakah saya kupas semua rahasia di balik sukses family bussiness semacam ini?

Tentu tidak!

Ia hanya akan jadi semacam "patok duga" bagi saya. Yang telah, sedang, dan akan menjalankan bisnis serupa.

LihatTutupKomentar
Cancel