Uyau Moris: Anak Muda Kenyah Pemetik Sape Kelas Dunia
![]() |
Uyau Moris. Fb. |
BORDER NEWS : Sape.
Pernahkah Anda mendengarnya? Alat musik khas Dayak yang mencerminkan keindahan dan warna musik tradisional penduduk asli Borneo. Alat musik yang menorehkan sejuta cerita di balik penemuannya yang begitu unik.
Alat musik petik ini tak hanya menghasilkan suara, melainkan juga menggambarkan alam hutan Dayak Borneo.
Proses penciptaan sape dimulai dari meniru harmoni alaminya. Dari mendengar musik alam yang terpancar lewat gesekan daun bambu dan daun-daun di hutan belantara. Menciptakan nada-nada harmoni, yang merangkum kehidupan di hutan tersebut.
Dan sebagai bahan pembuatan terbaik, badan sape dibuat dengan kayu adau, memberikan karakter yang istimewa pada setiap sape yang tercipta.
Baca juga Jo-Anna Sue Henley Rampas: Unduk Ngadau, Penyanyi dan Politisian Sabah
Dalam dunia pemusik Dayak, banyak yang mencoba menguasai sape, tetapi hanya segelintir yang dapat mencapai tingkat mahir dan dianggap sebagai "master".
Salah satu yang menonjol di antara mereka adalah Uyau Moris, seorang pemuda Dayak Kenyah yang telah mengukir namanya dalam dunia musik nasional dan internasional melalui kepiawaiannya bermain sape.
Uyau Moris, yang lahir pada tanggal 31 Agustus 1991. Sosok muda Kenyah. Yang berkanjang denan hobi musik. Menjadi seorang musisi Indonesia yang mengkhususkan diri dalam permainan sape, alat musik petik yang begitu identik dengan budaya Dayak.
Begitu mendalamnya keterkaitan Uyau dengan sape tidak lepas dari pengaruh keluarganya. Kakeknya adalah seorang maestro sape yang terampil dalam memainkan dan membuat alat musik tersebut, sementara ibunya seorang penari yang memancarkan keindahan gerakan tradisional.
Atas kepiawaian Uyau memainkan sape, dan memperkenalkan Dayak ke gelanggang dunia, Masri memasukkan sosok bertubuh tambun, bertato, dan berkullit putih bersih itu ke dalam senarai 101 Tokoh Dayak jilid 2.
Sejak usia yang sangat muda, Uyau Moris sudah mulai belajar memainkan sape, mendalami setiap getaran dan melodi yang mampu dihasilkan oleh alat musik warisan nenek moyangnya.
Dalam permainannya, ia tidak hanya menyuarakan nada-nada, tetapi juga membawa cerita hutan dan kehidupan Dayak ke dalam karya-karyanya.
Sebagai seorang pemain sape muda yang berbakat dan berdedikasi, Uyau Moris telah membawa warisan budaya Dayak Kenyah ke tingkat yang lebih tinggi, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu master sape terkemuka dari Indonesia.
Meskipun usianya masih muda, Uyau Moris membuktikan bahwa usia bukanlah hambatan untuk berkiprah dan berprestasi dalam dunia musik khas Dayak.
Dengan keahlian dan ketangkasan yang dimilikinya dalam seni budaya Dayak, ia telah menunjukkan bahwa zaman ini memungkinkan seseorang untuk menghidupi dirinya melalui kecintaannya pada seni. Inilah yang kita kenal sebagai era ekonomi kreatif, di mana bakat dan dedikasi dalam bidang seni dan budaya dapat menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan.
Baca Kuasa Budaya Dayak
Uyau Moris adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat menggabungkan passion dan profesi, menghidupkan budaya dan warisan nenek moyangnya melalui musik.
Uyau adalah teladan bagi kita semua untuk mengikuti jejaknya, menjadikan kreativitas dan seni sebagai sarana untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan.
Didorong oleh semangat dan tekad yang sama seperi Uyau. Setiap dari kita semua dapat menginspirasi dan mewarisi nilai-nilai budaya yang berharga sambil tetap mengikuti perkembangan zaman.
Atas kepiawaiannya di dalam memainkan sape, dan memperkenalkan Dayak ke gelanggang dunia, Masri memasukkan Uyau ke dalam senarai 101 Tokoh Dayak (Lembaga Literasi Dayak, 2015: 196).
Muda tak jadi hambatan menjadi tokoh. Hal itu dijelaskan Masri dalam Pertanggungjawaban bukunya ini. Asalkan memenuhi 10 kriteria yang ditetapkan, yang tidak bisa untuk diperbantahkan.*)