Long Midang, Gambar Wajah Indonesia di Garda Terdepan Batas dengan Malaysia
![]() |
Long Midang: wajah Indonesia di garda termuka batas dengan Malaysia. Kredit foto: Kumparan. |
Desa Long Midang dengan segala tantangan dan ketangguhan yang dimilikinya telah menjadikannya sebagai garda terdepan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Di tengah keterisolasiannya, desa ini menjelma menjadi simbol keuletan dan semangat dalam menjaga kedaulatan wilayah negara. Meski begitu, wajah Long Midang tetap memancarkan identitas yang berbeda dibandingkan dengan wilayah tetangga, meskipun keduanya dihuni oleh masyarakat orang Dayak yang sama.
Pandangan pertama terhadap Long Midang akan membawa kita pada panorama yang menakjubkan, mengingatkan kita bahwa ini adalah wilayah yang menjadi garda terdepan perbatasan.
Long Midang membuktikan bahwa keberagaman budaya dan identitas bisa berdampingan dalam harmoni di tengah keterbatasan geografis.
Pegunungan yang menakjubkan dan hutan lebat memeluk desa ini, memberikan rasa terpencil dan eksotis pada tempat ini. Tidak seperti wilayah di Malaysia yang mungkin memiliki ciri khas yang serupa, Long Midang tetap mempertahankan jejak budaya dan gaya hidup khas orang Dayak, yang memberikan ciri unik pada komunitas ini.
Meskipun terdapat persamaan etnis dan budaya dengan wilayah tetangga, Long Midang menjaga identitasnya dengan bangga. Tradisi adat, seni, dan bahasa yang diwariskan dari generasi ke generasi tetap hidup dan berkembang di desa ini.
Rumah panjang tradisional dan kerajinan tangan lokal menjadi simbol keberlanjutan budaya ini. Dengan demikian, meski berada di antara dua negara, Long Midang tetap memiliki karakter yang kuat dan autentik.
Selain itu, Long Midang juga menjadi pusat pertemuan antara Indonesia dan Malaysia, tempat di mana budaya dan perdagangan lintas batas berbaur. Meskipun memiliki perbedaan dalam identitas, desa ini menjembatani kedua negara dalam kerja sama ekonomi dan sosial. Ketergantungan masyarakat terhadap negara tetangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari telah menciptakan hubungan yang erat dan saling menguntungkan, memperkuat jalinan antara kedua wilayah.
Sebagai garda terdepan, Long Midang telah membuktikan bahwa keberagaman budaya dan identitas bisa berdampingan dalam harmoni di tengah keterbatasan geografis.
Desa Long Midang mampu menjaga akar budayanya sembari tetap terbuka terhadap pengaruh luar. Keunikan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga jati diri dalam era globalisasi, sambil tetap berkolaborasi dengan tetangga untuk mencapai kemajuan bersama.*)